Air, Tuhan dan Manusia

            

            Air menutupi hampir 71% permukaan bumi terdiri dari lautan, sungai dan danau. bentangan samudra hindia, samudra pasifik, dan samudra atlantik yang begitu luas menghampar di selatan, utara, timur dan barat, ditambah bentangan sungai dan danau di berbagai daerah menjadikan bukti bahwa perairan lebih dominan di bumi dibandingkan daratan. 

            Philip Ball di dalam bukunya "Water and life: Seeking the solution", menulis bahwa Air adalah senyawa yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang diketahui sampai saat ini di Bumi. hampir semua makhluk hidup  daratan dan perairan bumi membutuhkan air sebagai kebutuhan primer. mulai dari makhluk hidup yang bergerak seperti hewan maupun yang menetap seperti tumbuhan.

            Air sebagai kebutuhan primer yang tetap dijaga kebersihannya oleh Allah SWT dalam surat al-Anfal ayat 11: "Dan diturunkan untuk kalian dari langit berupa air agar kalian dibersihkan dengannya". air yang turun dari langit kita sering menyebutnya air hujan. Hujan, menurut para ahli pengetahuan Alam adalah proses kondensasi uap air di atmosfer menjadi butir air yang cukup berat untuk jatuh dan biasanya tiba di daratan. Tak jarang juga turun di tengah lautan yang mereka sebut badai. Proses penguapan air dari permukaan bumi mengubah air asin menjadi tawar dan air kotor menjadi bersih.

             Selain itu, ada juga proses penguapan air dari panas bumi, yang biasa disebut mata air panas dari proses vulkanik di perut gunung merapi. air ini bisa disebut sebagai air tanah atau mata air. Mata air mengalir melalui hulu sungai menuju hilir sungai yang muara ke laut. air tanah yang dihasilkan oleh aktivitas vulkanik mengandung belerang yang cukup tinggi. Belerang, menurut para ahli kimia, dapat ditemukan sebagai unsur murni atau sebagai mineral-mineral sulfida dan sulfat

        Asam sulfat ini sangat reaktif, mudah bereaksi (memakan) benda-benda lain yang mengakibatkan kerusakan, seperti proses perkaratan (korosi) dan proses kimiawi lainnya. jika asam sulfat pada air melebihi 500 ppm, maka air menjadi terasa pahit. bagaimana cara membersihkannya? jawabannya sederhana struktur lapisan tanah yang terdiri dari sampah organik, tanah, pasir, kapur dan batuan bisa menyaring belerang pada air menjadi bening dan layak konsumsi. walaupun airnya telah dijernihkan, air tersebut masih dihuni bakteri-bakteri jahat yang membahayakan kekebalan tubuh manusia. cara pemanasan air diatas api atau disebut pemasakan bisa  menghilangkan bakteri. 

            Kesimpulan bahwa air uap yang dihasilkan  pemanasan adalah air yang paling layak konsumsi. Allah sudah menjamin bahwa air yang diturunkan dari langit adalah air yang telah terjaga kebersihannya. Manfaatkanlah air hujan sebagai sumber air minum. Zat tembaga sangat minim ditemukan di air hujan. Secara ilmiyah, zat tembaga dan kadar besi tidak bisa menguap bersamaan dengan air.

         
  

 al-istiqomahcengkareng.blogspot.com

Posting Komentar

0 Komentar